5 Ciri Kamu Telah Mengasah Kemampuan Menulis dengan Diksi Tajam

Diksi seperti bumbu masakan. Semakin lezat rasanya, semakin membuat pembaca ingin terus melanjutkannya. Di sisi lain, jika penggunaan diksi tidak pas, maka tulisan dapat menjadi datar dan membosankan.

Namun, bagaimana cara mengetahui apakah penulisan Anda telah memiliki diction yang tajam? Yah, cek kelima indikasinya berikut ini yuk.

1. Penggemar buku perlu mengulangi membaca karya Anda berulang kali

Betul sekali, pembacanya tak cukup hanya menghabiskan waktu sebentar untuk membaca karya Anda. Mereka perlu meluangkan waktu dua sampai tiga kali lebih lama agar dapat menyerap sepenuhnya pilihan kata-kata yang telah Anda suguhkan.

Mereka bahkan harus berkata dalam hati jika karya Anda memiliki ciri unik, terbeda dari yang lainnya, serta pastinya mendorong orang untuk berfikir lebih mendalam lagi. Pilihan kata yang Anda gunakan sangat pas, membuat para pembaca menjadi kecanduan.

2. Anda jangan sembarangan menggunakan sinonim

Di bidang penulisan, sinonim memiliki peran vital untuk menciptakan karya yang menarik. Namun, ini bukanlah izin bebas merubah sesuka hati. Pastinya terdapat pedoman-pedoman tertentu yang harus ditaati supaya nada dari naskah tersebut tetap konsisten tanpa menyimpang kemana-mana.

Jadi, jangan asal menambahkan sinonim dalam rangkaian hurufmu. Pahami sepenuhnya makna setiap kata yang dipilih. Sebagai contoh, ketahui kapan sebaiknya memakai frasa \”senyum\” atau mengubahnya menjadi \”menyeringai\” untuk memberikan kesan yang lebih tepat bagi pembaca.

3. Gaya bicaramu dapat menciptakan atmosfer

Diksi yang tajam memiliki kehidupan sendiri. Selain menjadi serangkaian kata tertulis di atas kertas putih, ia juga dapat mempesona pendengarnya. Seperti menyatu dengan perasaan dan pemikiran orang-orang yang membacanya.

Selanjutnya, secara tidak sengaja, tetesan air mata pembaca mulai jatuh dengan sendirinya. Ini karena kekuatan sihir dari kata-katamu yang luar biasa. Kamu ahli dalam menyusun kalimat. Kamu paham kapan perlu menggambarkan sesuatu dengan halus dan lembut, kapan harus menggunakan metafora, serta kapan sebaiknya bersifat langsung dan tepat pada inti masalahnya.

4. Anda mendapatkan umpan balik yang baik

Tentu saja ini tak bisa dipertanyakan lagi. Pembacalah yang menilai tulisan Anda. Jika mereka menyukai tulisan Anda, mereka pasti dengan senang hati memujinya.

Saat mereka mulai merasa dekat dengan tulisanmu, mereka akan menjadi jujur dan terbuka. Ini juga menunjukkan bahwa karya-karyamu pantas mendapatkan apresiasi. Selamat! Kaulah yang tepat.
cool
abis!

5. Kau tahu, kalimat yang luar biasa membutuhkan usaha keras.

Kamu paham, bukan berarti kamu cukup menggali inspirasi saja agar kemudian jadi tajam seperti sebuah belati. Hal tersebut tak semudah yang dibayangkan. Kamu perlu secara proaktif melatih kreativitasmu dengan rutin membaca dan menulis. Sebab di sinilah kesanggupanmu dalam berkeliaran dengan kata-kata akan diasah dengan sempurna.

Melalui ketekunanmu dalam menjaga konsistensinya setiap harinya, kamu berhasil menghasilkan serangkaian pilihan kata yang luar biasa serta ungkapan-ungkapan yang menyentuh hati para pembacamu. Sampai akhirnya mereka tak bisa berbicara lagi, hanya terpaku dengan ekspresi kekaguman yang dipancarkan melalui ciptaan-ciptaanmu tersebut.

Singkatnya, memiliki bahasa yang kuat tak sekadar tentang hias-hiasan, melainkan merupakan urusan sensitivitas yang terdapat dalam hati. Semakin peka dan teliti Anda dengan kata-kata, semakin menusuk juga alunan kalimat dalam tulisan Anda.

Scroll to Top