infoaskara.com
– Tidak hanya mengungkap karakteristik pelaku skandal Ijazah Jokowi, Aryanto Sutadi sebenarnya juga pernah memberi peringatan kepada Roy Suryo.
Seperti diketahui, Aryanto Sutadi berbicara mengenai perselisihan tentang sertifikat pendidikan Jokowi yang masih berlangsung.
Seiring dengan tuduhan salah alamat tentang ijazah palsu yang ditujukan kepada Jokowi, seolah-olah Roy Suryo dan timnya terus mendalamkan kuburnya sendiri.
Menurut Aryanto, meskipun klaimnya adalah hasil penelitian yang dianggap ilmiah, bukti tersebut mungkin belum tentu dapat diterima oleh pengadilan kecuali sudah sah.
\”Dalam aturan tersebut, bahan yang dipelajari itu perlu diverifikasi keasliannya. Sumber datang dari mana? Apakah hal ini sungguh-sungguh tidak direkayasa?\” penjelasan tersebut disampaikannya melalui saluran YouTube ILC dan dirujuk pada hari Jumat, 6 Juni 2025.
\”Dalam hukum, orang yang mengajukan tuduhan haruslah memberikan bukti. Jika tuduhan tersebut tidak benar, semakin banyak diberitakan, malah akan semakin terperosok ke dasarnya,\” tegasnya.
Aryanto mengoreksi klaim tentang gelar akademik Jokowi yang dipalsukan, menanyakan sumber informasinya.
Alat bukti tersebut seharusnya diserahkan ke pihak penyidik, yang menangani laporan Jokowi terkait dengan kasus pencemaran nama baik dan fitnah.
\”Bukti fisik jika ingin dikirim ke Laboratorium Forensik, pengambilannya di mana, dan apakah sudah dimanipulasi atau belum, semuanya dicatat dalam berita acara,\” jelasnya.
\”Itu yang saya bandingkan, yaitu memperbandingkan foto-foto tersebut. Jika hal ini disampaikan di pengadilan, bukti Bapak tidak akan diterima oleh pengadilan,\” katanya.
Aryanto menyatakan perlu bersuara di sini agar publik tidak kebingungan membedakan antara yang benar dan salah.
Karena makin banyak orang ingin mengklaim kebenaran sendiri, mereka mempresentasikan data hasil penelitian mereka dan menyudutkan lawan lewat media sosial.
\”Bila menyebarkan celaan terhadap oranglain, hal itu dapat menghina mereka di bawah hukum. Ini tidak boleh disepelekan sebagai bukan urusanmu, sebab kita hidup di negeri yang berdasar pada hukum,\” jelasnya.
Pembongkar Skandal Ijazah Jokowi
Menurut Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi, pengangkatan masalah ijazah Jokowi ke ranah publik disenggarakan dengan tujuan menyebabkan keributan.
\”Dia menyatakan bahwa karena pembuat keributan itu menginginkan kehebohan, pasti ada pihak tak terlihat di balik layar yang ingin menjadikan Indonesia Chaos,\” demikian dia ungkap saat memberikan sebuah wawancara.
Menurutnya, orang-orang di balik skandal ijasah Jokowi adalah mereka yang pernah dirugikan.
Pria tersebut merasa frustasi karena sebelumnya telah di PHK, partai tempatnya bergabung dibubarkan, dan partainya mengalami kekalahan. Ia berharap situasinya akan tetap bergejolak. Hanya itu spekulasi semata.
\”Tetapi perkiraanku itu nantinya akan terungkap,\” tambahnya.
Dia menyebutkan bahwa Polda Metro Jaya masih akan mengecek terlebih dahulu apakah ijazah Jokowi yang sebenarnya adalah asli atau palsu.
\”akan membuktikan keaslian ijazah milik Pak Jokowi. Oleh karena itu, proses di Direktorat Tindak Pidana Khusus nantinya akan diproses kembali dengan tujuan untuk mengungkap dan menyajikan bukti yang menunjukkan bahwa ijazah Pak Jokowi benar-benar asli,\” ujarnya.
Maka itu, pengakuan palsunya dari laporan pelapor mengenai ijazah tersebut akan menjadi jelas.
\”Bila telah dikonfirmasi keaslian-nya, maka tuduhan penyebaran hoaks dan provokasi dapat dijawab,\” ujarnya.
Dia juga mengusulkan kepada Polda Metro Jaya supaya menggunakan lebih dari 100 sampel perbandingan guna membuktikan kesamaan ijazah Jokowi.
Saya menyarankan agar jika memungkinkan, semuanya sebanyak 100 harus diambil untuk mencegah situasi di mana orang akan terus berbicara bahwa hanya teman-temannya saja yang telah ditentukan,\” ungkapnya.
\”Setidaknya mereka yang menyindir dan memprovokasi penduduk dengan teori yang menyesatkan tersebut sudah tidak bisa mengganggu masyarakat lagi,\” tegas Aryanto.
Dia menyatakan bahwa apabila diketahui dengan jelas bahwa ijazah Jokowi memang otentik, maka tudingan yang dilontarkan oleh Roy Suryo dan kawan-kawannya merupakan fitnah.
Bila sertifikatnya ternyata sah maka tuduhan sebelumnya merupakan pencemaran nama baik.
Percobaan provocatif itu barusan. Tidak mempercayai pengadilan, tidak setuju dengan hasil investigasi forensik dari laboratorium, dan melakukan hujatan. Hal tersebut disebut sebagai provokasi.
\”Catatan digital ini menunjukkan adanya tindakan provokatif yang sebenarnya telah terjadi. Kita lihat saja nantinya,\” ujar Aryanto Sutadi
Pelaku Skandal Ijazah Presiden Joko Widodo Diprediksi Bakal Bertambah
Sebaliknya, Irjen Purn Aryanto Sutadi mengatakan bahwa terduga dalam kasus dugaan ijazah palsu yang dilaporkan Jokowi akan cukup banyak.
Jumlah terduga pelaku tersebut melebihi laporan Jokowi kepada penyidik Polda Metro Jaya.
Menurut dia, saat ini pihak penyelidik sedang berupaya mengumpulkan sebanyak mungkin dan sekomplit-komplitnya bukti guna memastikan apakah ijasah Jokowi asli atau palsu.
Dan gunanya adalah untuk menguji apakah para individu yang dituduh benar-benar telah melancarkan pencemaran nama baik, ucapan benci, serta hal-hal serupa lainnya.
Menurut Aryanto, walaupun dua buah bukti sudah cukup, tetapi proses pembuktian dalam sidang mengharuskan adanya ribuan bukti.
Ini adalah kasus yang sudah lama berlangsung dan mendapat perhatian besar karena kedua belah pihak belum mencapai pemahaman bersama,\” ujarnya ketika menanggapi proses penyelidikan di Polda Metro Jaya yang terkesan tertunda.
Menurutnya, penyidik Polda Metro sebaiknya tidak tergesa-gesa dalam penentuan tersangka.
\”Karena dari perdebatan-perdebatan di media dalam rangka membahas ini, banyak sekali bertebaran tindakan-tindakan pidana yang isinya ujaran kebencian, fitnah, provokasi,\” katanya.
Menurut Aryanto, selama proses penyelidikan dimungkinkan untuk melanjutkan setelah sebuah laporan polisi telah diverifikasi. Jika saat melakukan penyelidikan ditemukan adanya kejahatan lain, maka tak perlu lagi membuka kasus baru; petugas dapat segera menyelidiki pelanggaran tersebut secara langsung.
Dalam rangka edukasi kepada publik, setiap perbuatan kriminal tersebut perlu dijelaskan dengan jelas, apakah memang benar terjadi.
\”Menurut saya akan ada banyak,\” ujarnya.
Apakah tersangka ini merupakan bagian dari inisial-inisial yang sempat beredar, Aryanto mengakuinya.
\”Ya, semakin begitu semakin bertambah,\” ujarnya.
Menurut Aryanto, jejak digital tak dapat dipadamkan.
\”itu adalah tuduhan palsu, penyebaran provokasi, pencemaran nama baik, dll. Saya ingin menegaskan bahwa negeri kita merupakan sebuah negeri berdasarkan hukum. Berada di atas sistem hukum, tindakan yang dilanggar oleh undang-undang ini akan dibawa ke dalam proses peradilan,\” ujarnya.
>>>Perbarui informasi berita terbaru di Googlenews infoaskara.com