infoaskara.com
– Penemuan mengejutkan terkait menu Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah Tangerang Selatan, ternyata menyajikan camilan saja seperti buah dan biskuit daripada hidangan utama.
Hal ini mengejutkan kepala sekolah di SDN Pondok Betung 1.
Sebagaimana diketahui, insiden tersebut berlangsung ketika penyerahan rapor di SDN Pondok Betung 1, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Murid-murid mendapatkan paket MBG bukan berupa makanan sebagaimana dijanjikan pemerintah.
Menurut pengakuan orang tua murid, anak-anak mereka mendapat MGB yang dimasukkan ke dalam goodie bag dan dikenal sebagai \’Makan Bergizi Gratis\’.
Konten dalam goodie bag itu sangat bervariasi.
Ada tiga buah jeruk segar, sebuah pisang, serta sekarang juga ada satu loyang roti.
Di samping itu, ada sembilan bungkusan biskuit yang dikemas secara Sachet, tiga paket kacang, sebuah produk minuman bubuk berenergi, dan juga sebungkus susu ukuran kecil.
Novi (38), seorang orang tua murid, menyatakan bahwa ini bukanlah kali pertama mereka mendapatkan hadiah serupa tersebut.
\”Tidak, sudah tiga kali,\” demikian katanya menurut kutipan dari Novi.
Tribunnews
, Jumat (20/6/2025).
Namun demikian, dia mengakui bahwa dirinya merasa cukup terkejut ketika pertama kalinya mendapatkan panganan dalam keadaan kering serta belum dimasak.
Pertama kali saya terkejut, tetapi saat itu guru telah menjelaskan dengan jelas. Ini baru di awal, dan ketika rapat kelas sebelumnya pun kami pernah mendapat hal serupa. Jadi yang diberikan adalah camilan saja.
\”Setelah memulai pembelajaran, katanya baru akan mendapatkan hidangan lengkap, yang terdiri dari nasi, lauk, buah, dan susu,\” jelas Novi.
Saat diminta konfirmasi tentang kebersamaan hadiah itu yang bersifat sementara, orang tuanya mengakui hal tersebut.
\”Iya, begitu katanya. Ini sementara saja, mungkin akan diperbarui dengan informasi yang lebih rinci ketika para anak sudah mulai belajar seperti biasa,\” tutupnya.
Novi mengharapkan bahwa di masa depan, program makanan bernutrisi tersebut harus disesuaikan dengan selera semua anak-anak, serta metode pendistribusiannya perlu lebih jelas.
\”Bila mendapatkan MBG, khususnya soal rasanya jangan sembarangan karena saya pernah dengar di DKI ada keluhan tentang hal itu, sekarang kita berada di Tangsel. Katanya rasa makanannya kurang memuaskan dan kemungkinan besar disebabkan oleh pilihan catering sehingga anak-anak tidak begitu menyukainya. Jadi lebih baik masak sendiri hidangan yang enak untuk si kecil,\” tandasnya.
Kepala sekolah kaget
Sebaliknya, Kepala Sekolah SDN Pondok Betung 01, Hamidah, mengatakan dia terkejut ketika melihat bahwa paket menu MBG yang seharusnya dikirim ke sekolahnya telah digantikan dengan camilan atau snack.
Ternyata, pihak sekolah menerima informasi bahwa MBG akan diberikan dalam bentuk nasi, lauk-pauk sampai dengan sayuran.
\”Saya pun cukup terkejut pada waktu itu karena umumnya berdasarkan informasi tersebut. Sampai-sampai ketika tahap penyuluhan, Pakar Gizi juga turut serta datang ke sekolah kami. Namun setelah mendapat pemberitahuan, ternyata disetel menjadi camilan saja,\” ungkap Hamidah saat ditemui oleh Kompas.com di Sekolah Dasar Negeri Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada hari Kamis tanggal 19 Juni 2025.
Menurutnya, sosialisasi permulaan sudah dilaksanakan sekitar beberapa bulan yang lalu dan pernah mencakup partisipasi dari para ahli gizi. Akan tetapi, pada hari Kamis tanggal 12 Juni 2025, disampaikannya informasi kepada pihak sekolah bahwa bingkisan MBG yang diberikan telah dirubah menjadi camilan saja.
Hamidah menyebutkan bahwa alasan pihak penyedia MBG merubah menu menjadi camilan adalah karena proses belajar mengajar di sekolah tidak berjalan sepenuhnya pada bulan Juni.
\”Berdasar informasi yang didapat dari sekolah, belajar saat ini belum optimal atau tidak sepenuhnya efisien. Jika diberikan makanan utama, ada kekhawatiran siswa malahan sedang absen. Oleh karena itu, untuk menghindari kerugian dan agar tetap segar, disaranilah memberikan camilan saja,\” terangkan dia.
Walaupun terkejut, pihak sekolah masih menerima pengiriman camilan MBG asalkan penyedia telah mengkaji nilai gizi dari produk tersebut.
Ternyata, camilan berbentuk mayoritas biskuit tersebut diklaim sudah dipersiapkan sesuai dengan komposisi nutrisi pada tiap jenjang kelaskannya.
\”Saya pun bertanya, apakah kandungan nutrisi dalam produk tersebut telah diperiksa? Mereka menjawab ya, sudah dilakukan pengujian. Oleh karena itu, kami merasa senang dan mendukung, asalkan ada pertanggungjawaban mengenai nilai gizi,\” jelasnya.
Dalam minggu ini, para pelajar di SDN Pondok Betung 01 sudah mendapatkan MBG berupa camilan ringan yang diserahkan antara dua sampai tiga kali seminggu. Bantuan tersebut diberikan lewat wali kelas ataupun orang tua ketika sesi penyerahan nilai raport.
Beberapa bagian dari artikel ini sebelumnya dipublikasikan di Tribunnews denganjudul
Rencana Ganti Menu Makanan di KBM SDN Pondok Betung Tangsel dengan Biskuit serta Buah, Respons dari Pihak Kepsek
Akses infoaskara.comdi
Google News
atau WhatsApp Channel
https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f
.
Pastikan Tribunners telah menginstal aplikasi WhatsApp ya