infoaskara.com, JAKARTA – Berpergian, baik ke dalam maupun luar negeri, kini bukan hanya sebagai cara untuk beristirahat dari kesibukan kerja. bagi sebagian besar orang, travelling telah menjadi bagian dari pola hidup mereka.
Banyak orang melakukan perjalanan hanya demi melihat matahari tenggelam di kota-kota yang jauh, melewati jalan-jalan batu, serta larut dalam destinasi-destinasi yang terlihat seolah dari impian. Tapi mungkin Anda sudah sadar bahwa tempat-tempat \’impian\’ tersebut kini semakin penuh sesak dan sibuk.
Berdasarkan Laporan Terbaru World Tourism Organization Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Wisata, sekitar 1,4 miliar penduduk melakukan perjalanan keluar negeri pada tahun 2024. Walaupun wisata bisa memberikan dorongan kepada ekonomi setempat serta mendukung para seniman dan pengrajin, banyak destinasi favorit global kini merasa sulit menghadapi kemacetan yang berkelanjutan sepanjang tahun.
Sebagai contoh, kota Venice. Perahu gondola, saluran air, serta jembatannya merupakan wujud nyata dari sebuah mimpi. Namun, dibalik keramaian suara langkah kaki, kota ini tampak seperti tidak berjiwa.
Sebenarnya, esensi dari liburan adalah untuk bersantai, menghirup napas yang segar, serta mengeksplorasi sesuai ritme kita sendiri, tetapi saat ini tempat-tempat yang cocok untuk tujuan tersebut semakin sulit ditemui.
Di bulan Juli kemarin, perusahaan penyedia layanan safari Go2Africa mengumumkan daftar tujuan wisata yang kepadatannya mulai tidak seimbang. Berikut ini adalah 9 lokasi pariwisata yang terlalu ramai dikunjungi dan sedang menghadapi masalah over-turisme:
1. Kota Vatikan
Bayangkan suatu lokasi yang ukurannya lebih sempit dibandingkan sebagian besar wilayah perkotaan, namun memiliki beberapa peninggalan bernilai tertinggi bagi peradaban manusia. Kini, bayangkan membagi ruangan tersebut bersama lebih dari 6,8 juta tamu setiap tahunnya. Meskipun demikian, Kota Vatikan, yang jumlah penduduknya hanya mencapai 882 orang, ternyata tidak kalah keramainya dan tetap menjadi tempat yang sangat mulia.
Pengunjung, para penggemar seni, serta wisatawan sering berbaris menanti untuk melihat Museum Vatikan, langit-langit Capella Sistin yang dibuat oleh Michelangelo, dan area besar Basilica San Pietro.
2. Andorra
Di ketinggian pegunungan Pyrenees, Andorra dikelilingi oleh puncak-puncak curam, udara yang dingin, serta salju yang melekat pada kemiringannya seperti lapisan es. Penduduknya hanya berjumlah 81.938 jiwa, tetapi sekitar 9,6 juta orang mengunjungi tempat ini tiap tahunnya.
Mereka berkunjung untuk menikmati perusahaan ski, pembelian tanpa pajak, serta pemandangan gunung yang tampak seperti digambar di angkasa. Pada musim salju, mantel snowboard dapat ditemui di berbagai tempat. Sementara itu, pada masa kemarau, sepatu trekking menjadi favorit utama. Walaupun masih terlihat tenang, mayoritas kawasan Andorra mengalami tekanan akibat kepariwisatan.
3. San Marino
San Marino tampaknya merupakan destinasi yang memerlukan perjuangan untuk dicapai, mengingat letaknya di lereng pegunungan serta dikelilingi oleh menara-menara kuno dari abad pertengahan.
Namun, tiap tahunnya, sekitar dua juta wisatawan menghadiri wilayah kecil dengan jumlah penduduk hanya 33.581 orang tersebut. Jalanan bertebat batu diisi oleh toko-toko mini dan galeri seni, sementara pemandangan menyebar di semua penjuru seperti latar belakang yang digambar.
Pada waktu pagi, terasa bahwa tempat ini belum sangat penuh sesak, namun ketika sinar matahari mulai mengenai jalan-jalan, Anda akan menyadari bahwa ketenangan merupakan hal istimewa, bahkan bagi mereka yang mungkin bisa membayarnya.
4. Bahama
Bila Bahama memiliki suara, maka ia akan berupa dentuman drum besi serta desau gelombang yang menyatu dalam angin. Tetapi pada masa ramai, seperti liburan musim dingin, liburan musim semi, atau saat Karnaval, suaranya ditemani oleh teriakan ribuan orang.
Negeri pulau yang memiliki lebih dari 401.000 penduduk ini menerima lebih dari 11 juta wisatawan tiap tahun. Jelas terlihat daya tariknya: air laut berwarna hijau kebiruan, pasir putih lembut seperti gula, serta banyak acara pesta dalam kalendernya.
5. Santo Kitis dan Nieves
Kepulauan kembar, memiliki sifat yang serupa. Saint Kitts, yang dikelilingi oleh pegunungan vulkanik dan pantainya yang berpasir hitam, tampak curam dan penuh drama. Nevis, yang dihiasi oleh puncak gunung tunggalnya, terkesan lebih halus, lebih hijau, serta lebih privasi.
Hanya ada 46.843 orang yang tinggal di sana, tapi wisatawan yang datang mencapai lebih dari 875.000 per tahun. Kecantikan pulau-pulau tersebut tidak diragukan lagi, meskipun bahkan surga juga memerlukan antrian agar bisa berada di tengah hamparan pasir.
6. Antigua dan Barbuda
Dua pantai tersebut cocok dikunjungi setiap hari sepanjang tahun, dan hal ini bukan hanya strategi pemasaran belaka. Antigua dan Barbuda, yang memiliki jumlah penduduk total kurang dari 94.000 orang, menerima lebih dari satu juta pengunjung tiap tahunnya.
Mulai dari teluk yang dikelilingi oleh terumbu karang hingga lautan pasir yang luas dan dipanasi cahaya matahari, masing-masing pantai menyajikan suasana uniknya tersendiri. Namun, tantangan utamanya adalah bahwa Anda tidak sendirian dalam pencarian ini. Berbagai penginapan bertebaran di sepanjang pesisir, sementara para penumpang kapal pesiar telah mengisi pasar serta dermaga dengan jumlah besar.
7. Bahrain
Ratu Bahrain mampu menggabungkan adat istiadat dengan keanggunan zaman now sehingga para pelancong senantiasa datang kembali. Negara ini memiliki populasi sekitar 1,6 juta jiwa dan menarik hampir 14,9 juta tamu tiap tahunnya.
Beberapa orang berkunjung ke Fort Qal\’at al-Bahrain yang telah tercatat sebagai Warisan Dunia UNESCO, sementara yang lain datang untuk menjelajahi pasar-pasarnya yang ramai, pantainya yang masih alami, atau resort-resort berkelas internasional.
Saat ini adalah musim panas, dengan cuaca nyaman dan terang, menjadi lokasi liburan yang menarik bagi orang-orang yang ingin meninggalkan musim salju yang sangat dingin di Eropa, Amerika Utara, atau Asia.
8. Monako
Meskipun luasnya hanya dua kilometer persegi, Monako dikenal dengan kasinonya yang ternama secara global, dermaga yang penuh dengan kapal pesiar mewah, serta lomba F1 yang membuat jalanan berubah menjadi keriuhan kecepatan.
Hanya sebanyak 38.956 penduduk yang tinggal di tempat ini, namun lebih dari 340.000 pengunjung datang ke sana tiap tahunnya. Jujur saja, Monaco tumbuh dengan cepat karena ramainya kunjungan tersebut, memperoleh semangat dari para tamu yang datang untuk menyaksikan dan juga menjadi pusat perhatian.
9. Dubrovnik, Kroasia
Disebut sebagai \”Bintang Samudera Adriatik,\” kota Dubrovnik dikenal akan tembok zaman dahulu, genteng keramik, serta benteng pantainya yang makin diminati sejak tampil di serial Game of Thrones.
Namun demikian, meskipun jumlah penduduknya di bawah 42.000 orang, kota ini saat ini mengalami peningkatan besar dalam kunjungan para turis. Kapal-kapal pesiar membawa ratusan pengunjung setiap harinya, membuat jalanan sempit serta tempat pemandangan menjadi sangat ramai.
Walaupun sektor pariwisata memberikan dampak positif pada ekonomi, masyarakat lokal kerap mengeluh kesulitan tinggal di kotanya sendiri. Otoritas setempat pun sudah mulai membatasi jumlah kapal pesiar yang masuk agar tetap menjaga keindahan wilayah tersebut.
Namun, Dubrovnik tetap menjadi tujuan favorit, tempat yang kian merasuk dalam dunia, menggabungkan ketampanan dengan tekanan populernya, sebuah mutiara tak ternilai yang mampu menyesuaikan diri dengan tantangan zaman saat ini.