KEBUMEN, infoaskara.com
Polres Kebumen menangani kasus diduga adanya pembuangan atau penelantaran bayi yang baru dilahirkan di wilayah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Wanita yang meninggalkan bayinya itu ternyata adalah seorang pejabat kepala sekolah setempat.
Kepala Polisi Resor Kebumen, AKBP Eka Baasith, menyatakan bahwa kedua orangtua si bayi meninggalkan anaknya tanpa pengawasan lantaran merasa malu pada keluarganya, dikarenakan mereka belum melakukan perkawinan resmi.
\”Kepalasekolah tersebut adalah ibunya yang bekerja sebagai PNS dalam bidang pendidikan,\” jelas Kapolres ketika memberi keterangan pers pada hari Jumat (18/4/2025).
Pada saat yang sama, bapak dari sang bayi, yang memiliki inisial S (44), bekerja sebagai pekerja harian tanpa tetap.
Pada awalnya, S menyatakan telah menjumpai bayi lelaki tersebut pada hari Minggu (13/4/2025) kira-kira pukul 11.30 WIB di dalam satu rumah tidak berpenghuni yang terletak di Dusun Kalirejo, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen.
Dia lalu mengantarkan sang bayi kepada saudaranya yang tinggal di rumahnya agar bisa menerima bantuan.
Namun, hasil investigasi mengindikasikan bahwa bayi itu tidak ditemukan, tetapi malah diambil oleh S, sang ayah kandung dari bayi tersebut.
\”Hasil investigasi menunjukkan bahwa bayi itu tidak ditemukan, tetapi justru diambil oleh S,\” ungkap Kapolres.
Pada saat konferensi pers, S menyatakan bahwa dirinya serta pihak kepala sekolah itu sudah membangun hubungan tidak sah mulai tahun 2023.
\”Sudah dari tahun 2023 kita menjalin hubungan, awalnya adalah teman masa SMA,\” ujar S.
Sebelumnya, sesuai dengan laporan kepolisian, C melahirkannya saat sedang panik dan ketakutan.
Setelah dilahirkan, sang bayi yang masih menyatu dengan plasenta itu diberikan balutan handuk kemudian dimasukan kedalam sebuah tas belanja.
Dia pun akhirnya memilih untuk mengalihkan tanggung jawab bayi tersebut ke pihak lain.
Agar dapat menyembunyikan kekurangan mereka, mereka membuat sebuah cerita bohong yang mengatakan bahwa bayi itu ditemukan di dalam sebuah rumah tidak berpenghuni di kawasan Kecamatan Petanahan.
Masalah ini saat ini tengah diinvestigasi lebih jauh oleh polisi.