infoaskara.com
– Rendahnya gula darah terjadi saat konsentrasi glukosa di dalam darah berada di bawah angka 70 mg/dL. Secara medis, keadaan tersebut dikenal sebagai hipoglikemia.
Sejumlah kasus membuktikan bahwa seseorang dapat menderita hipoglikemia tanpa mengalami gejala apa pun.
Sehingga, pasien tidak menyadari bahwa tubuhnya sedang mengalami defisiensi gula darah.
Bahaya gula darah rendah
Dr. dr. Syifa Mustika, SpPD-KGEH dari Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, menyebut bahwa gejala yang sering luput dari perhatian dapat memperbesar peluang terjadinya hipoglikemia parah sehingga penderita menjadi hilang kesadaran serta tak mampu untuk terbangun selama tertidur, khususnya bila tingkat gula darah turun pada waktu malam hari.
\”Hipoglikemia parah dengan gula darah rendah bisa membuat penderitanya kehilangan kesadaran, khususnya bila tingkat glukosa menurun secara signifikan dan tak diobati sesegera mungkin,\” jelasnya ketika dimintai konfirmasi.
infoaskara.com,
Rabu (28/5/2025).
Maka, apakah sajakah tanda-tanda kadar gula darah rendah yang kurang dikenali tetapi sering kali berlaku?
Tanda-tanda Diabetes Mellitus dengan Kadar Gula Darah Rendah yang Sering Terlewatkan
Syifa mengatakan bahwa terdapat berbagai tanda hipoglikemia yang umum timbul namun cenderung diabaikan. Sebenarnya, bila dibiarkan tanpa penanganan cepat, kondisi tersebut dapat menjadi berbahaya.
\”Beberapa individu, khususnya mereka yang kerap mengalami hipoglikemia, mungkin memiliki gejala yang kurang jelas (\’tersamar\’), hal ini disebut hypoglycemia unawareness dan sangat berisiko,\” katanya.
Syifa menjelaskan bahwa beberapa tanda tingkat gula darah rendah yang sering terabaikan antara lain adalah sebagaimana di bawah ini:
1. Badan berkeringat dingin
Dilansir dari
Florida Klinik Endokrinologi & Diabetes
Keringat berlebihan, terutama jika timbul tanpa adanya aktivitas fisik atau suhu cuaca yang panas, dapat menandakan kurangnya gula darah.
Gejalanya muncul lantaran tubuh mencoba menyeimbangkan kurangnya gula darah melalui pelepasan hormon stres, misalnya adrenalin yang kemudian memicu peningkatan sekretasi keringat.
2. Gemetar
Satu indikasi dari hipoglikemia yaitu menggigil atau getaran pada tubuh. Hal ini merupakan respon ketika tingkat gula dalam darah turun dan mencoba membebaskan glukosa yang disimpan oleh lever guna meningkatkan kembali level gula darah.
Apabila Anda secara tiba-tiba mengalami kegemutan pada tangan, hal ini bisa jadi indikasi bahwa tingkat glukosa di dalam darah sedang menurun.
3. Rasa lapar berlebihan
Apabila Anda merasakan lapar mendadak, hal itu mungkin menandakan adanya kondisi hipoglikemia pada tubuh.
Perasaan lapar yang muncul secara tiba-tiba adalah cara tubuh memberi sinyal bahwa perlu segera memperoleh nutrisi berupa glukosa guna meningkatkan tingkat gula darah.
4. Pusing
Gula darah yang kurang dapat membuat Anda merasa mual atau kepala berputar. Ini dikarenakan otak sangat membutuhkan glukosa agar tetap bekerja dengan baik.
Apabila tingkat glukosa dalam darah sangat rendah, otak kekurangan energi yang dibutuhkan untuk bekerja secara optimal, menimbulkan gejala seperti pusing.
5. Lemas
Rendahnya kadar gula darah dapat mengakibatkan keletihan dan kelelahan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya glukosa dalam tubuh yang biasanya digunakan sebagai sumber energi, sehingga menimbulkan perasaan lesu.
6. Jantung berdebar
Berikutnya dari gejalanya, ketika kadar glukosa dalam darah menurun, detak jantung akan menjadi lebih cepat atau berdegup kencang.
Ciri-ciri tersebut umumnya timbul akibat tubuh berusaha menyeimbangkan kurangnya gula dalam darah dengan cara memperbesar aliran peredaran darah.
7. Sakit kepala
Migrain adalah salah satu tanda lazim dari keadaan hipoglikemia. Seperti vertigo, hal tersebut timbul lantaran otak tak mendapat asupan gula yang memadai.
Rasa sakit di kepala bisa berbentuk seperti berdenyut atau menusuk, bergantung pada seberapa parahnya kondisi hipoglikemia tersebut.
8. Sulit berkonsentrasi
Ketika kadar gula dalam darah tubuh tidak normal, kemampuan kognitif bisa terpengaruh. Ini mungkin mengakibatkan kebingunan, kesulitan berkonsentrasi, ataupun sulit mempertajam pikiran.
Walaupun tampak remeh, situasi tersebut dapat berbahaya apabila tidak diatasi secara cepat.
9. Mudah tersinggung
Gagalnya otak dalam mendapatkan jumlah glukosa yang cukup dapat menghasilkan tekanan psikologis serta memicu rasa frustasi ataupun kecemasan yang datang tiba-tiba.
Kondisi tersebut dapat membuat Anda menjadi lebih sensitif, penuh kecemasan, serta mengalami perubahan emosi yang drastis.
10. Mengalami seringan dan pingsan
Dalam kondisi hipoglikemia parah, gejalanya dapat memburuk hingga menyebabkan kejang dan mungkin juga disertai hilangnya kesadaran.
Ini adalah kondisi medis mendesak yang membutuhkan perawatan langsung. Jika tidak diobati dengan cepat, hipoglikemia parah bisa mengakibatkan kerusakan otak dan bahkan kematian.
Berikut adalah beberapa cara untuk menangani hipoglikemia secara efektif:
1. Konsumsi makanan atau minuman yang kaya akan glukosa seperti jus buah.
2. Makan segera sesuatu yang mengandung karbohidrat kompleks jika kondisi Anda mulai membaik.
3. Jika tidak ada perubahan setelah 15 menit, konsumsilagi sumber glukosa.
Pastikan selalu membawa camilan tinggi gula saat bepergian agar dapat merespons situasi darurat ini dengan cepat dan tepat.
Syifa menyebutkan bahwa tindakan pertama dalam menangani gejala hipoglikemia adalah memasukkan gula ke tubuh secepatnya.
\”Bila merasakan tanda-tanda kadar gula dalam darah rendah, segera makan sumber karbohidrat yang mudah diserap seperti 3-4tablet glukosa, gelas berisi air gula, atau permen manis,\” jelasnya.
Selanjutnya, Syifa merekomendasikan untuk memakan karbohidrat kompleks supaya kandungan glukosa dalam darah tetap terjaga.
Jika tidak ada perubahan baik dalam waktu 10-15 menit, disarankan untuk berobat ke pusat layanan medis. Di rumah sakit, dokter akan melakukan tes menggunakan alat pengecek gula darah atau CGM.