Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ke Istana Merdeka Jakarta pada Senin (28/4). Airlangga menjelaskan, pemerintah dalam proses negosiasi meminta agar tarif impor yang diperoleh Indonesia setara dengan negara lain, seperti Vietnam dan Bangladesh.
Menurutnya, tim perunding juga menyarankan agar diberikan tarif impor yang sama dengan negara-negara lain saat Indonesia mengekspor komoditas unggulannya ke AS, misalnya seperti halnya Vietnam atau Bangladesh. \”Dengan begitu, kita akan bersaing secara seimbang,\” katanya.
equal level playing field,
Airlangga mengatakan hal itu saat konferensi pers di Istana pasca pertemuan.
Airlangga menyebutkan bahwa misi diplomatis tersebut sampai saat ini telah menerima tanggapan yang baik dari pihak Amerika Serikat. Rencana Indonesia tentang bagaimana menstabilkan keseimbangan perdagangan dengan Amerika Serikat pun mendapatkan penghargaan.
\”Oleh karena itu, jika neracanya perdagangan mereka kira-kira US$ 19 miliar, kami memberikan lebih dari US$ 19,5 miliar melalui transaksi langsung,\” ujar Airlangga.
Airlangga menyebutkan bahwa terdapat sebuah perusahaan asal Indonesia yang berencana investasi di Amerika Serikat, yaitu Indorama dengan proyek Amonia Birunya seharga US$ 2 miliar di Louisiana. \”Indonesia adalah pemain multisektor seperti halnya mereka yang telah melakukan ekspansi dari Purwakarta hingga ke berbagai belahan dunia lainnya termasuk AS. Di sini, mereka memiliki fasilitas produksi PET dan botol kemasan air,\” katanya.
soft drink
,” ujarnya.
Ketua Umum Partai Golkar 2017-2024 itu menekankan bahwa perundingan yang telah berjalan ini telah diikat dalam kerahasiaan melalui penandatanganan Non-Disclosure Agreement (NDA). “Tidak dipublikasikan ke masyarakat atau pihak lain,” ujarnya.
Untuk memantau jalannya negosiasi itu, Airlangga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menugaskan pembentukan tiga tim khusus (satgas). Ketiga satgas ini meliputi: Satgas Negosiasi Perdagangan, Investasi, dan Keamanan Ekonomi; Satgas Peningkatan Peluang Kerja serta Penanggulangan PHK; dan Satgas untuk Mereformasi Kebijakan. \”Melalui satgas yang bertanggung jawab atas negosiasi ini, kita dapat meningkatkan kecepatan dalam berdialog dengan Amerika Serikat,\” jelas Airlangga.
Sepanjang periode kedatangan di Amerika Serikat yang berlangsung selama 12 hari, rombongan negosiator melakukan pertemuan dengan Perwakilan Ulang Bernegosiasi Dagang Amerika Serikat (USTR) serta menerima kesempatan untuk bertemu dengan Sekretaris Komersial Howard Lutnick dan Sekretaris Keuangan Scott Bessent. Selain itu, tim ini juga meluangkan waktu menghadiri pertemuan bersama Asosiasi Industri Semikonduktor, Dewan Bisnis AS-ASEAN, hingga beberapa perusahaan besar lainnya termasuk Amazon, Boeing, Microsoft, dan Google.