Akibat Pemutusan Pasokan Air Bersih, Warga 29 Ilir Palembang Berbondong-bondong Mandi di Sungai Musi


infoaskara.com, PALEMBANG

– Penundaan dalam pendistribusion air bersih yang dilakukan oleh Perumda Tirta Musi Palembang membuat beberapa warganya di Kota Palembang harus mengambil alternatif dengan menggunakan air dari Sungai Musi untuk aktivitas seperti mandi, mencuci, dan sanitasi pembuangan kotoran (MCK).

Keadaan ini mulai nampak sejak dua hari yang lalu, terutama di daerah 29 Ilir dan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II.

Laporan jurnalis dari infoaskara.com pada hari Jumat (20/6/2025) mengungkapkan situasi yang berubah di sekitar tepian Sungai Musi.

Penduduk kelihatan bermacet-macet tiba-tiba untuk mengambil air serta memandikan diri secara langsung di sungai.

Salah satu area dengan kegiatan masyarakat yang intens dapat ditemui di daerah gudang bekas atau Gudang Buncit di Kelurahan 29 Ilir.

Peristiwa mirip pun terjadi di wilayah 30 Ilir. Penduduk yang dulunya tak pernah mandi di Sungai untuk waktu lama, saat ini dipaksa mengulangi kebiasaan tersebut karena penjadwalan distribusi air bersih dari PDAM Tirta Musi menjadi lebih lambat.

Haikal, yang merupakan penduduk dari 32 Ilir, menyuarakan kekhawatirannya mengenai situasi tersebut. Menurutnya, penundaan dalam penyediaan air bersih sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat setempat.

Air minum adalah bagian tak terpisah dari keperluan sehari-hari. Paling minimal, kita sangat mengandalkannya untuk memasak.

Jika terus tertunda seperti ini, dapat memiliki dampak signifikan pada kondisi kesejahteraan publik,\” komplain Haikal.

Saat itu, Direktur Operasi Perumda Tirta Musi Palembang, Rahmat, menyatakan bahwa pembaruan saluran air bersih telah dijalankan seperti yang direncanakan.

Akan tetapi, ketika proses pendistribusian dilanjutkan, terdeteksi adanya kebocoran baru di lokasi yang berbeda.

\”Pipa yang rusak telah diperbaiki dan proses distribusi sempat berlangsung selama beberapa jam. Namun, kami mengidentifikasi kebocoran baru, oleh karena itu, penyediaan layanan harus dihentikan sejenak guna melakukan reparasi lebih lanjut,\” terangnya.

Rahmat menyebutkan bahwa masalah tersebut timbul pada saluran air mentah dengan diameter 900 mm yang menghubungkan intake Karang Anyar ke Unit Pengolahan Air (UPA) 3 Ilir yang berada di Jalan Tanjungsari.

PDAM Tirta Musi menyatakan bahwa mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan pendistribusian air bersih bisa kembali menjadi normal sesegera mungkin.


Mandi di Kantor

Banyak juga penduduk Palembang yang terpaksa mandi di tempat kerja atau membeli galon air minum.

Sama seperti Melati yang berdomisili di area Bukit, dia terpaksa mandi di tempat kerjanya karena suplai air dari PDAM terhenti.

\”Menginap di Bukit tanpa sumber air di kediaman membuatku harus membersihkan diri di tempat kerja,\” ungkap Melati, Jumat (20/6/2025).

Menurut dia, pasokan air dari PDAM sudah tidak ada sejak Rabu (18/6) sampai dengan hari ini (20/6). Katanya pula bahwa air tersebut diprediksi akan mengalir kembali pada hari itu sendiri, tetapi hingga saat ini layanan air PDAM belum juga normal.

\”Buat memasak, saya beli air galon. Semoga saja nanti air PDAM mulai mengalir sehingga tak repot lagi cari air,\” ujarnya.

Perihal tersebut juga disampaikan oleh Dwi, seorang warga dari Sukarami yang ikut terkena dampaknya.

\”Ia membeli galon air untuk memenuhi keperluan air sehari-hari,\” katanya.

Senada itu dikatakan oleh Ongky, seorang warga dari Palembang. Ia menyebut bahwa dia telah mengisi stok air galon dengan jumlah cukup besar kemarin untuk memastikan ketersediaan air bersih mereka.

\”Ia membeli 10 galon air mineral dalam kemasan hanya sebagai persediaan. Tetapi ternyata air di dalamnya sudah mulai berubah,\” ujarnya.

Scroll to Top