infoaskara.com
Belakangan ini, maraknya berita palsu tentang lowongan kerja telah menjadi tantangan besar untuk mereka yang sedang mencari pekerjaan. Penjahat menggunakan cara-cara licik seperti mengirim pesan lewat aplikasi WhatsApp, media sosial Instagram, serta platform Telegram guna menjerumuskannya dan bahkan merampas uang korban demi janji pekerjaan idaman tersebut.
Menurut data dari Satudata Kemnaker, sebanyak 77.965 karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) antara bulan Januari hingga Desember tahun 2024. Angka ini ditambah dengan semakin bertambahnya jumlah lulusan baru tiap tahunnya membuat persaingan dalam pencarian pekerjaan menjadi lebih ketat.
Banyak pelamar kerja merasakan tekanan dari lingkungan sosial maupun keluarganya untuk cepat mendapat pekerjaan. Mengingat kekecewaannya telah mencapai puncak, mereka pun tanpa ragu mempercayai seluruh informasi tentang lowongan pekerjaan yang ada di luar sana. Pelaku-pelaku ini meyakini bahwa setiap posisi kosong merupakan peluang emas yang harus dimanfaatkan. Namun pada kenyataannya, banyak klaim serta syarat-syarat yang disebutkan dalam iklan-iklan tersebut hanya tipuan semata.
Para pihak yang menjadi mangsa iklan pekerjaan palsu pasti merasakan pelbagai jenis kerugian. Misalnya saja kerugian kewangan disebabkan dengan pembayaran semasa melamar jawatan tersebut. Mengikut statistik Scamwatch, sehingga tahun 2023, jumlah kerugian akibat tindak lanjut tipu daya ini dicatatkan setinggi USD14,2 juta, perkara yang diharapkan akan terus bertambah. Di samping itu, mereka juga menanggung kerugian emosi. Kerosakan mental akibat ditipu serta hilang keyakinan dalam proses pengambilan bakal pekerja boleh menyebabkan mereka lebih frustrasi ketika mencari pekerjaan asli.
Pahami Teknik di Balik Iklan Pekerjaan Hoax
Untuk mencegah diri dari penipuan lowongan pekerjaan palsu, Anda dapat mengidentifikasi berbagai metode yang digunakan dalam iklan pekerjaan palsu tersebut.
1. Meminta Bayaran
Lowongan kerja palsu sering kali meminta calon pelamar untuk membayarkan sejumlah dana. Penyebar berita bohong tentang lowongan kerja umumnya merujuk pada tagihannya atas biaya perjalanan, administratif, atau tempat tinggal selama proses pelatihan. Namun, faktanya adalah bahwa uang itu tidak dihabiskan seperti yang disebutkan dalam deskripsi mereka. Skema semacam ini dapat dimasukkan ke dalam jenis konten buatan yaitu informasi yang secara sengaja diciptakan untuk mendistorsi dan mengecoh pencari pekerjaan.
2. Berkarir di Luar Negri
Saat ini banyak bertebaran iklan kerja di negara-negara ASEAN seperti Kamboja atau Myanmar dengan mengiklankan posisi sebagai administratif. Tetapi kenyataannya, mereka ditawarkan menjadi bagian dari perjudian daring atau bahkan jadi korban perdagangan orang serta organ tubuh. Penipuan semacam ini menggunakan iming-iming penempatan di luar negeri untuk menarik minat calon pelamar yang telah sangat frustrasi mencari pekerjaan. Model penyalahgunaan sistem perekrutan tenaga kerja luar negeri ini termasuk dalam jenis konten dibuat-buat. Para pelaku secara sadar merancang informasi bohong demi mengerjai target mereka.
3. Mengatasnamakan Perusahaan Besar
Perusahaan terkemuka seperti BUMN, PERTAMINA, dan PLN sering kali dimanfaatkan untuk menarik minat calon pencari pekerjaan. Pelaku-pelaku ini secara sengaja merombak iklan pekerjaan yang sebenarnya berasal dari perusahaan-perusahaan besar tersebut. Sebagai contoh, mereka bisa saja mengubah jabatan atau persyaratan lain dalam deskripsi pekerjaannya.
Sebagai akibatnya, para korban terjebak oleh berita bohong tersebut. Jenis modus ini merupakan bagian dari konten yang diedit. Informasi telah diretas dan diubah. Akhirnya, isi pesannya menjadi tak sepadan dengan versi semula.
Taktik Menghadapi Iklan Pekerjaan Abal-abal
Agar mengatasi kabar bohong seputar lapangan pekerjaan, Anda dapat menggunakan keempat taktik di bawah ini:
1. Literasi informasi
Keterampilan dalam membaca dan memahami informasi penting sebagai alat untuk menyaring fakta dari berita palsu. Oleh karena itu, Anda harus bisa menginterpretasikan serta menilai data terkait posisi pekerjaan yang bertebaran di platform-media online. Teliti lebih dulu validitas iklan pekerjaan tersebut. Berhati-hati pada tawaran-tawaran mencurigakan misalnya upah tinggi namun tanggung jawab kerjanya sedikit saja. Verifikasi kelengkapan info lowongan lewat situs web atau akun sah organisasi tempat anda ingin bekerja.
Dengan memahami pola-pola umum yang biasanya dipakai, menjadi lebih sederhana dalam menemukan iklan pekerjaan palsu. Sebagaimana diinstruksikan oleh Kemnaker, jangan pernah mentransfer atau membayar biaya apa pun saat mencari pekerjaan.
2. Saring Sebelum Sharing
Bagikan informasi tentang pekerjaan kosong kepada sesama itu biasa terjadi. Anda mungkin mencoba mendukung satu sama lain dengan membagikan detail mengenai posisi tersedia. Tetapi bila data ini tidak benar, bukannya menolong sahabat, justru dapat membuat anda ikut menyebarkan kabar bohong.
Lebih-lebih lagi bagi grup teman dengan ikatan kuat, mereka biasanya lebih mementingkan keselarasan dan pengambilan keputusan tanpa pertimbangan matang ketimbang penganalisaan yang menyeluruh dan kritis. Sebaiknya periksa terlebih dahulu info-lowongankerja yang didapat. Perhatikan validitas serta akurasinya sebelum disebarluaskan. Hindari mempengaruhi orang lain masuk ke dalam jebakan penipuan atau malah turut berperan sebagai penyampai kabar bohong tentang loker tersebut.
3. Sistim Lapor cepat dan Tindak Lanjut Cepat
Anda dapat mengajukan keluhan melalui saluran lapor Kementerian Tenaga Kerja jika Anda diharuskan membayar ketika mendaftar untuk sebuah pekerjaan. Contohnya adalah seperti apa yang telah dilakukan oleh aplikasi pencari kerja bernama Glints TapLoker, mereka menonaktifkan akun-akun penyedia lowongan palsu dan juga menyediakan saran bagi para penggunanya agar ikut dalam pemblokiran serta melaporkannya. Selalu utarakan protes atau mintalah pertolongannya kepada otoritas terkait tanpa rasa sungkan.
4. Advokasi Media
Media seperti situs berita dapat digunakan untuk memverifikasi keakuratan informasi serta menjadi wadah pendidikan literasi. Anda semua bisa mencari sumber daya tentang penipuan berita atau artikel yang berkaitan dengan pekerjaan palsu. Ini akan membantu Anda tetap mendapatkan pembaruan terbaru mengenai penyebaran hoaks secara umum, termasuk hoaks seputar lowongan pekerjaan. Lebih jauh lagi, Anda punya kesempatan untuk memberi edukasi kepada kenalan Anda melalui pembagian konten tersebut.
Berita palsu tentang pekerjaan bukan saja melanggar hukum tetapi juga dapat meruntuhkan kesehatan mental para pihak yang terkena dampaknya serta menyebabkan kerugian materil. Sebagai pengguna internet, kita harus berperan aktif dalam memerangi informasi bohong ini dengan mengenal metodenya dan menggunakan taktik sebagaimana telah disebutkan. Mari bersama-sama tingkatkan rasa bertanggung jawab dan pemahaman diri guna memutus mata rantai dari penipuan karir online yang membahayakan hidup orang lain.