Bolehkan Menyatukan Puasa Qadha Ramadan dan Puasa Dzulhijjah? Inilah Pendapat Para Ulama


TRIBUN-SULBAR.COM

– Di masa menjelang peringatan Hari Raya Idul Adha yang terjadi di bulan Dzulhijjah, para pemeluk Islam disarankan untuk melaksanakan puasa sunah.

Tetapi bisakah Puasa Dzulhijjah dikombinasikan dengan Puasta Qadha Ramadan?

Berdasarkan pendapat para ulama fikih dari madhab Hanafi, Shaffawi, serta Imam Ahmad, menambahkan puasa qadha Ramadhannya ke dalam puasa Dhul Hijjah dianggap sah.

Berikut ini merupakan dasar bagi pendapat para ulama, seperti yang disampaikan oleh Imam Ibn Utsaimin:

\”Peserta yang berpuasa pada hari Arafah atau hari Ashura, sementara memiliki kewajiban qada Ramadhon, maka ibadah puasanya tetap valid. Jika ia berniat mengkhususkannya sebagai puasa qada Ramadhon bersamaan dengan puasa sunnah tersebut, maka ia akan mendapat ganjaran ganda: (1) Hadiah dari puasa Arafah, atau hadiah dari puasa Ashura, serta (2) Ganjaran atas puasa qada-nya ini. Hal ini berlaku bagi jenis puasa sunat muthlaq, yaitu bukan terkait langsung dengan bulan Ramadhon.\” (Fatwa tentang Shiyam, 438).

Menggabungkan Puasa Qadha Ramadan dengan Puasa Dzulhijjah hanya perlu membuat satu niat saja, yakni niat untuk melakukan puasa qadha Ramadan.

Niat puasa qadha Ramadan


Puasa besok untuk menyelesaikan kewajiban bulan Ramadan yang tertunda demi Allah Swt.

Nawaitu shauma ghadin \’an qadhai fardi syahril ramadhan lillahi ta\’ala.

Artinya:

Saya berkeinginan untuk menyelesaikan puasa Bulan Ramadhan besok karena Allah SWT.

Niat untuk berpuasa harus dibaca sebelum fajar, sama seperti saat puasa di bulan Ramadhan.

Niat Puasa Dzulhijjah


Niatku untuk berpuasa di bulan Dzul Hijjah sebagai sunnah kepada Allah SWT.

Nawaitu untuk mengamalkan niat berpuasa pada bulan Dzul Hijjah sebagai kewajiban kepada Allah Ta’ala.

Artinya: \”Saya berniat untuk berpuasa sunnah di bulan Dzulhijjah atas kehendak Allah Ta\’ala.\”

Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah merupakan salah satu bentuk ibadah pada bulan Dzulhijjah dan bisa dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah.

Atau bisa dijalankan pada hari Jumat, tanggal 8 Juli 2022.

Puasa ini mempunyai keistimewaan khusus yaitu bisa membersihkan serta melenyapkan dosa-dosa dari tahun sebelumnya.

Niat puasa Tarwiyah

Saya berniat berpuasa Tarwiyah sunnah untuk Allah SWT.

(Nawaitu shaumu tarwiyah secara sunnah untuk Allah Ta\’ala)

Maknanya adalah, \”Saya berniat untuk berpuasa pada hari sunah Tarwiyah karena Allah Ta\’ala.\”

Puasa Arafah

Puasa Arafah dijalankan pada 9 Dzulhijjah, yang bermakna menurut kalender Masehi akan dilakukan pada 5 Juni 2025.

Pembagian Puasa Arafah memiliki status sunnah muakkad ( sangat disarankan ).

Puasa pada hari Arafah sangat istimewa sebab Allah bangga kepada hambanya yang menghabiskan waktu ibadah di sana bersama-sama, yaitu di Arafah, di depan kehadiran malaikat-malaikat-Nya.

Maka para Muslim yang tidak melakukan wukuf di Arafah tetap diminta untuk melaksanakan ibadah pengganti dengan cara berpuasa selama sehari ketika jemaah haji sedang berada di Arafah.

Berikut ini adalah penjabaran lebih rinci tentang manfaat puasa hari Arafah sebagaimana dikemukakan dalam buku \”Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah\” karya Ustaz M. Syukron Maksum, meliputi beberapa poin utama sebagai berikut:

Dengan melaksanakan puasa pada hari Arafah, Allah SWT menjanjikan pengampunan untuk segala kesalahan dari tahun sebelumnya serta yang akan datang.

Demikian pula seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW:

\”Menjadi dapat menghapus kesalahan dari tahun sebelumnya dan yang akan datang.\” (HR. Muslim).

Dalam sebuah hadits yang lain pula disampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW berucap:

\”Berpuasa di hari Arafah bisa melenyapkan dosa-dosa untuk dua tahun berturut-turut, mencakup masa lalu dan mendatang.\” (Dikutip dari riwayat para pakar hadits kecuali Al-Bukhari dan At-Turmudzi).


Niat Puasa Arafah


Saya berniat untuk berpuasa pada hari Arafah sebagai sunnah kepada Allah SWT.

Nawaitu shouma mengakui sebagai sunnatullah ta\’ala

Artinya: \”Saya berniat berpuasa pada hari Arafah, sebagai sunnah untuk Allah Ta\’ala.\”
(*)

Scroll to Top