Dikawal Dedi Mulyadi, Siswa Jalani Pendidikan Militer di Barak TNI Purwakarta: Lihat Pengalamannya


infoaskara.com

Peluncuran program pelajaran militer untuk para murid sekolah menengah atas dan kejuruan sejajar yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi resmi berlangsung pada hari ini, Kamis (1/5/2024).

Kabupaten Purwakarta di Jawa Barat merupakan daerah pertama yang menerapkan program pendidikan militer itu.

Tempat pelatihan militer yang terletak di Purwakarta ada di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, di jalan raya Sadang-Subang, desa Ciwangi, kecamatan Bungursari.

Siswa-siswa diberitahu bahwa mereka akan menerima pelatihan militer sebanyak 14 hari.

Di postingan Instagram milik Gubernur Jawa Barat tersebut, ia tampak menghadiri acara keberangkatan beberapa siswa menuju barak TNI dan dikenal dengan nama sapaan Kang Dedi Mulyadi (KDM).

Siswa-siswa terlihat dibawa dengan menggunakan bis yang berwarna gelap seperti abu-abu, bersama para prajurit militer.

\”Para siswa ini akan menjalani pelatihan militer, sebagian besar dari mereka telah berpartisipasi dalam bentrokan antar sekolah, merokok, dan beberapa di antara mereka juga memiliki riwayat penggunaan obat-obatan terlarang,\” jelas Dedi Mulyadi.

KDM juga tampak muncul pada acara orientasi yang digelar di aula sebelum para siswa diberangkatkan oleh orang tuanya.

Seorang ibu dari seorang siswa di kelas 9 SMP bercerita bahwa putranya harus menjalani pelatihan militer lantaran pernah berpartisipasi dalam sebuah pertarungan antarpelajar.

Berdasarkan pengamatan, ada sekitar 40 pelajar yang ikut serta dalam program pendidikan militer awal ini.

Mahasiswa berkumpul dalam barisan kelompok sambil menantikan petunjuk dari pihak TNI.

Para peserta mengenakan kemeja berwarna putih, celana berwarna hitam, serta vest hitam.

Di samping itu, tampak pula para orangtua yang menemani anak-anak mereka memasuki barak.

Seorang ibu murid bernama Elly ingin melihat perubahan positif pada tingkah laku putranya usai mengikut program pendidikan militer yang diusulkan oleh Dedi Mulyadi.

\”Seringkali anak saya tidak hadir di sekolah dan sulit untuk dididik. Oleh karena itu, saya menyerahkan dia pada program ini dengan harapan dapat menjadi lebih baik. Terima kasih, Pak Bupati dan Gubernur, mudah-mudahan nanti anak saya akan menjadi lebih disiplin dan taat perintah,\” ungkap Elly kepada
TribunJabar.id
, Kamis.

Elly pun menyebutkan bahwa dirinya telah mempersiapkan segala keperluan dengan cukup awal, termasuk seragam, peralatan tulis, baju untuk berolahraga, bahkan sampai perlengkapan mandi dan Ember.

\”Sekolah telah mendaftarakan hal tersebut, kemudian saya selaku pihak yang mendukung sepenuhnya menyetujui, harapannya adalah agar anak ini dapat berkembang menjadi lebih baik lagi,\” ujarnya.

Rangkaian Kegiatan

Pada saat yang sama, Danmen Armed 1 Kostrad, Kolonel Arm Roni Junaidi, menyatakan bahwa pada hari pertama peserta mengikuti serangkaian tes kesehatan dan psikologis sebelum memulai aktivitas sehari-hari. Aktivitas tersebut meliputi sholat bersama, latihan fisik, membersihkan diri, pola makan teratur, serta sesi bimbingan dan penyemangat.

\”Target utama dari program ini ialah menciptakan suasana positif untuk mengembangkan jiwa dan rohani anak-anak,\” jelas Roni.

Roni mengatakan bahwa bahan pelatihan tersebut dirancang dengan kerjasama antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dinas sosial, dan ahli psikologi anak.

\”Pastinya ini adalah kerjasama yang bagus, di mana semua pihak berkontribusi untuk memberikan sesuatu yang positif bagi anak-anak,\” jelasnya.

Roni mengatakan bahwa program ini bertujuan untuk mencetak generasi muda yang terdisiplin, bermoral tinggi, serta berkiblat pada cintanya kepada negerinya sendiri.

Jaminan Disdik Jabar

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat, Deden Saepul Hidayat, menyatakan dengan tegas bahwa peserta program pendidikan militer tetap terdaftar di sekolah masing-masing dan tidak dikeluarkan dari daftar murid.

Sebenarnya, para siswa masih menerima bimbingan dari pihak sekolah serta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

\”Tujuannya adalah agar para murid tak ketinggalan dalam aspek kurikulum di tempat mereka belajar,\” jelas Deden Saepul Hidayat ketika diwawancara lewat panggilan telpon pada hari Kamis, 1 Mei 2025, seperti yang dikutip.
TribunJabar.id
.

Menurut Deden, pihaknya menegaskan bahwa saat mengikutai program pendidikan karakter tersebut, para murid masih akan menerima mata pelajaran sekolah yang biasa.

Di samping itu, bimbingan dari pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat diberikan guna menjamin bahwa kurikulum sekolah beserta dengan kurikulum pendidikan militer dapat dijalankan dengan sinergis.

\”Rencana kurikulum pendidikan militer dari TNI ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan karakter serta rasa nasionalisme di kalangan peserta program,\” jelas Deden.

Kurikulum tersebut merupakan hasil kerjasama antara kurikulum sekolah dengan kurikulum bela negara yang dirancang oleh TNI. Ada pula standar penilaian tertentu untuk menandai saat para siswa telah mengalami perubahan, hingga akhirnya mereka dapat kembali kepada keluarganya.

Menurut Deden, kurikulum yang dirancang oleh TNI untuk program tersebut bertujuan untuk menguatkan karakter serta jiwa nasionalisme dari para siswa, dengan harapan akan terjadi perbaikan pada mereka.

Diharapkan program pelatihan militer ini dapat menjadi bagian dari jawaban atas permasalahan perilaku buruk anak muda di Jawa Barat, dengan demikian mereka menuntut dukungan dari semua pihak terkait.

\”Dukungan dari berbagai pihak ini amat diperlukan untuk memantau anak-anak yang sudah menyelesaikan program itu dan mencegah mereka agar tak lagi terjerumus masalah,\” jelas Deden.

Berikut penjelasannya, peserta program ini lebih difokuskan pada mahasiswa yang memerlukan bimbingan ekstra, mungkin terlibat dalam lingkungan sosial berisiko tinggi atau tindakan kriminal.

Pemilihan peserta pelatihan militer dilakukan melalui musyawarah di antara pihak sekolah dengan para orangtua.


Beberapa bagian dari artikel ini sebelumnya dipublikasikan di TribunJabar.id denganjudul
Gambar-Gambar Kegiatan Pendidikan Militer Awal di Purwakarta, Pelajar Mengenakan Rompi, Dedi Mulyadi Tampak Berada Di Sana


(infoaskara.com/Nina Yuniar) (TribunJabar.id/Rheina Sukmawati/Ahmad Imam Baehaqi)

Scroll to Top