HARIAN BOGOR RAYA
— Usaha internasional dalam mengamankan kelangsungan hidup lautan kembali menjadi fokus melalui pelaksanaan Ocean Week 2025 di Jakarta. Acara yang dimulai sejak tanggal 16 hingga 22 Juni 2025 dan diselenggarakan oleh Institut français d\’Indonésie (IFI) — Kedutaan Besar Prancis ini merupakan langkah selanjutnya setelah suksesnya Konferensi Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa ketiga yang dilakukan di Nice, Prancis, antara tanggal 9 sampai dengan 13 Juni kemarin, tempat Prancis bekerja sama dengan Kosta Rika sebagai tuan rumah bersama.
Melalui acara Semaine de l\’océan atau Minggu Laut ini, Prancis dan Indonesia telah menyatakan kembali janji mereka untuk melindungi sistem ekologikal lautan, yang saat ini tengah dipertaruhkan akibat dampak pemanasan global, pencemaran lingkungan, serta pengeboran sumber daya alam secara tidak wajar. Sejumlah aktivitas bervariasi diselenggarakan guna mendukung kesadaran publik tentang pentingnya perlindungan laut, termasuk diskusi kelompok, pertunjukan film, pelajaran masak, sampai konferensi internasional bergengsi.
Acara yang sangat ditunggu-tunggu adalah Konferensi Blue Talk dengan tema \”Menjaga Lautan Kita: Alasannya Penting untuk Melindungi Kawasan Laut Terlarang\”, yang akan diselenggarakan pada hari Kamis, tanggal 19 Juni 2025 jam 15.30 di IFI, Jalan MH. Thamrin Nomor 20, Jakarta Pusat.
Konferensi ini bakal diawali dengan sambutan dari Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Y.M. Fabien Penone, dan menyuguhkan berbagai pembicara utama yang terhormat. Antara lain ada aktor dan penggerak sosial Prilly Latuconsina, Meizani Irmadhiany (Vice Presiden Senior Perlindungan Lingkungan Indonesia), Hendra Yusran Siry (Penasehat Tingkat Lanjut pada Menteri Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut), Arisetiarso Soemodinoto (Penasihat Utama Catatan Nusantara), Yann Martres (Kepala Negara Organisasi Pengembangan Perancis), serta Budiati Prasetiamartati (Direktur Program Perlindungan Lautan Indonesia).
Di samping itu, Ocean Week menyelenggarakan acara Plastic Collage pada hari Senin, tanggal 16 Juni, yaitu sebuah game pendidikan yang menyoroti masalah pencemaran plastik di lautan — kondisi saat ini sudah melebihi 20 juta ton setiap tahunnya secara global. Acara interaktif ini dilaksanakan dalam kerjasama dengan organisasi OceanKitas dan bertujuan untuk memotivasi publik mencari jawaban bersama-sama terkait isu tersebut.
Pada Rabu, 18 Juni, sesi Conversation Club menghadirkan konsep baru dengan cara mempelajari bahasa Perancis sambil membahas tentang konservasi lautan. Menggunakan pendekatan yang cair tetapi bermakna, acara tersebut bertujuan untuk menarik minat generasi muda.
Menariknya lagi, IFI menghadirkan keindahan lautan melalui sastra visual dengan penayangan film klasik \”Stormy Waters\” tahun 1941 yang diperankan oleh Jean Gabin. Film ini bakal diputar pada hari Kamis, tanggal 19 Juni, di IFI, serta mencerminkan cara laut sudah sejak lama menjadi sumber inspirasi dalam bidang seni dan perfilman.
Ocean Week 2025 akan diakhiri dengan menyenangkan melalui sebuah kelas masak yang menampilkan hidangan seafood klasik dari Prancis bersama Chef Simon Baudoin. Acara ini akan digelar tanggal 20 hingga 21 Juni di ruang dapur Kitchen Lab IFI. Peserta tidak hanya dapat mempelajari resep asli tetapi juga diperkenalkan kepada prinsip penggunaan sumber daya laut secara bertanggung jawab dalam jangka panjang.
Kehadiran Seminggu Laut ini bertujuan untuk mempererat kolaborasi maritim antara Indonesia dan Prancis, sesuai dengan tujuan universal yang berfokus pada pelestarian lautan sebagai aset penting bagi kelangsungan hidup generasi akan datang. ***