IHSG Naik 0,60%, Menembus Level 6.719,12 di Awal Pekan


infoaskara.com

, JAKARTA — Indeks Harga Saham Komposit (
IHSG
) dimulai dengan kenaikan sebesar 0,60% mencapai tingkat 6.719,12 di awal sesi perdagangan minggu ini, Senin (28/4/2025).

Menurut data dari RTI Business pukul 09.01 WIB, indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan sebesar 0,85%, yang setara dengan peningkatan 40,21 poin menjadi mencapai tingkat 6.719,12 saat pembukaan pasar. Pergerakannya berkisar antara angka 6.713 sampai 6.723.

Volume perdagangan saham total tercatat di angka 704,73 juta lot dengan nilai transaksinya senilai Rp353,66 miliar yang berlangsung dalam 36.810 kali frekuensi trading. Di antara saham-saham tersebut, ada 293 saham yang naik, 64 saham turun, serta 2223 saham lainnya tidak mengalami perubahan signifikan.
Kapitalisasi pasar
atau
market cap
Bursa berhasil menyentuh angka Rp11.663 triliun.

Sebelumnya, kepala penelitian dari Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menyebut bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki peluang untuk bertambah kuat pada hari itu setelah meningkat 0,99% mencapai angka 6.686 diakhir pekan kemarin, Jumat (25/4). Ia juga menjelaskan bahwa semua sektor saham terekam hijau dan mendukung pertambahan nilai indeks tersebut.

Dia menyebutkan bahwa dari segi teknis, IHSG tetap berada dalam kisaran pivot point 6.700. Meskipun begitu, indikator Stochastic RSI menampilkan pola datar pada zona jenuh beli, yang mencerminkan adanya potensi untuk peningkatan lebih lanjut.

\”Prediksi kami, IHSG berpotensi menembus level 6.700 pada hari Senin,\” katanya dalam laporan penelitian harian yang dirilis Minggu (27/4/2025).

Secara lokal, Valdy menyebutkan bahwa para pemain pasar akan memperhatikan pengumuman tersebut.
data inflasi
Indonesia yang direncanakan untuk minggu depan, yaitu tanggal 2 Mei 2025.

Prediksi konsensus pasar menunjukkan bahwa inflasi untuk bulan April diperkirakan naik menjadi 1,2% secara tahunan (year on year/YoY), yang merupakan peningkatan dibandingkan dengan angka 1,03% di Maret 2025.

“Sementara, inflasi inti diperkirakan meningkat lebih terbatas menjadi 2,5% di April. Peningkatan ini seiring dengan periode Idul Fitri pada awal April,” kata Valdy.

Sementara itu, dari eksternal, investor global akan memusatkan perhatian pada rilis data ekonomi Amerika Serikat, yakni
Advance GDP Growth Rate
untuk kuartal I/2025 dan indeks harga Personal Consumption Expenditures (PCE) untuk Maret.

Kedua data tersebut dijadwalkan dirilis pada Rabu (30/4). Proyeksi sementara menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS berpotensi melambat signifikan ke 0,4% secara kuartalan (
quarter on quarter
/QoQ) dari 2,4 persen pada kuartal sebelumnya.

Penurunan itu sebagian disebabkan oleh efek tidak menentu dari peraturan tarif yang diperketat lagi di bawah kepemimpinan Presiden AS Donald Trump.

Dalam suasana tersebut, beberapa saham diproyeksikan akan mendapat perhatian.
untuk dicermati
peserta pasaran di awal minggu, meliputi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP), PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (
WIFI
), serta PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (
JPFA
).

Di samping itu, ada juga saham dari PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA), PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA), serta PT Midi Utama Indonesia Tbk. (
MIDI
).

________


Disclaimer

Berita ini bukan dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Seluruh keputusan investasi terserah pada pembaca. InfoAskara.com tidak akan bertanggung jawab atas setiap kerugian ataupun keuntungan yang disebabkan oleh pilihan investasi pembaca.

Scroll to Top