infoaskara.com
Pemerintah Indonesia sedang merencanakan tindakan pengungsian sukarela untuk warga negara Indonesia yang berada di daerah konflik antara Israel dan Iran, mengikuti peningkatan tensi di area tersebut.
Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, menggariskan pada hari Kamis tanggal 19 Juni 2025 bahwa proses evakuasi kali ini bersifat sukarela sambil tetap meningkatkan waspada untuk warga negara Indonesia yang terpengaruh. Kemudian Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menjelaskan bahwa sejumlah puluhan orang WNI yang tadinya berada di Israel, Yordania, dan Iran telah berhasil kembali secara selamat dengan dukungan dari KBRI Amman.
Sebelumnya dalam sebuah acara daring dari Jakarta pada hari Rabu, tanggal 18 Juni 2025, dia menyampaikan bahwa 42 warga negara Indonesia (WNI) yang sedang ziarah di Yerusalem, Israel, telah kembali ke tanah air melalui rute darat ke arah Yordania terlebih dahulu.
Selanjutnya, kami juga mendokumentasikan adanya delapan jemaah haji, yaitu warga negara Indonesia berdomisili di Inggris, yang terjebak pula di Amman, dan mereka pun telah pulang ke tanah air asal mereka,\” ungkap Judha seperti dikutip dari Antara.
Kepala PWNI menambahkan bahwa kedua warga negara Indonesia yang sedang ziarah di Iran dapat meninggalkan Iran dengan menggunakan jalur darat menuju Pakistan sebelum akhirnya pulang ke tanah air mereka.
Di samping itu, Judha menuturkan bahwa timnya telah melaksanakan rapat virtual bersama warga negara Indonesia yang ada di Iran guna mengecek kesejahteraan mereka serta memberitahu tentang tindakan antisipasi yang telah dipersiapkan oleh KBRI Teheran beserta pemerintahan nasional.
\”Kami ingin menyatakan bahwa saat ini statusnya adalah siaga dua, tetapi kami senantiasa menegaskan pentingnya bagi warga negara Indonesia untuk selalu berhati-hati dan secara kontinu memantaunya sekitar mereka. Apabila terdapat peningkatan dalam kondisi tersebut, kita bisa meningkatkannya ke level siaga satu lalu melakukan langkah-langkah pengungsian,\” urai Judha.
Judha dengan sekali lagi menegaskan agar semua warga negara Indonesia yang berada di Iran maupun Israel senantiasa meningkatkan tingkat kehati-hatian serta terus mengikuti perkembangan kondisi melalui sumber-sumber resmi seperti pemerintah dan Kedutaan Besar Republik Indonesia.
Dia pun menyarankan warga negara Indonesia (WNI) untuk menghindari pergi dari rumah kecuali untuk keperluan penting dan bila terdapat situasi darurat segera hubungi layanan darurat KBRI Amman serta KBRI Teheran.
\”Untuk warga negara Indonesia yang berencana bepergian ke Iran, Israel, Suriah, Lebanon, dan Yaman, disarankan untuk mengurungkan niatnya karena adanya tingkat kewaspadaan dari Perwakilan Republik,\” terang Judha.
Dia pun menyarankan kepada warga negara Indonesia yang berencana melakukan perjalanan melalui kawasan Timur Tengah untuk secara rutin memastikan jadwal penerbangan terbaru dengan maskapai bersangkutan sebab pemblokiran dan penutupan area udara bisa mengacaukan agenda penerbangan mereka.
Israel melancarkan serangan ke Iran pada tanggal 13 Juni 2025 karena menyatakan tujuannya untuk menghentikan program senjata nuklir negara tersebut.
Hingga Senin (16/6), Menteri Kesehatan Iran Mohammad Reza Zafarghandi mengungkapkan adanya laporan yang menunjukkan setidaknya 1.800 orang warga negara Iran cidera akibat serangan dari Israel.