infoaskara.com, TAMBUN
Warga di Perumahan Bintang Sriamur Residence RT 08/03 Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menginginkan agar Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memikirkan kembali terkait waktu pembongkaran jembatan yang merupakan jalur utama masuk dan keluarnya penduduk setempat.
Awalnya, Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jawa Barat meruntuhkan jembatan yang merupakan jalur penting bagi penduduk di perumahan Bintang Sriamur pada hari Sabtu, 19 April 2025.
Pembongkaran jalur masuk-keluar untuk penduduk di Perumahan Bintang Sriamur tersebut bertujuan untuk melakukan normalisasi pada saluran air yang berada di depan kompleks perumahan.
Kepala RW 03 RT 08 Sriamur, Dedi Beben, menyampaikan bahwa masyarakat setempat masih mengalami kendala dalam pengumpulan dana dari sumbangan mereka sendiri guna membangun jembatan yang baru.
Sebaliknya, masyarakat menyatakan akan melakukan protes jika jembatannya tetap dirobohkan esok hari (Sabtu 19 April 2025–red).
\”Kami berencana mengadakan unjuk rasa, kami tetap mendukung normalisasi, ini baik. Namun, harap pertimbangkannya agar memperpanjang tenggat waktunya,\” tegasnya sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Beben menyampaikan bahwa masyarakat merasa bingung karena pihak pengembang meninggalkan mereka sendiri.
Berdasarkan keterangan Beben kepada Kompas.com di Perumahan Bintang Sriamur Residence pada hari Jumat (18/4/2025), pengembang telah meninggalkan kompleks perumahan tersebut dengan dalih bahwa seluruh unit rumah sudah laku terjual.
Beben menyatakan bahwa mobilitas penduduk pasti akan terganggu jika jembatan tersebut dirobohkan.
Oleh karena itu, masyarakat mengharapkan Dinas Sumber Daya Alam Jawa Barat merobohkan jembatan yang berada di kanal air Jalan Kong Isah secara bertahap.
Targetnya adalah supaya masyarakat dapat menggunakan jembatan di perumahan terdekat sambil menantikan proses konstruksinya.
\”Harapannya adalah pembongkaran jembatan akan dijalankan dengan langkah demi langkah untuk memastikan tidak ada gangguan pada aktivitas harian masyarakat, sehingga kami dapat menggunakan jalur alternatif menuju kompleks perumahan yang lain, bukan dalam satu kali proses saja,\” terangnya.
Melanggar spesifikasi
Koordinator Bidang Normalisasi Tambun Utara dari Dinas Sumber Daya Air Jawa Barat, Nurman menyatakan bahwa ada enam jembatan yang akan segera diruntuhkan sepanjang rute saluran air di Jalan Kong Isah.
Tear-down ini dijalankan lantaran jembatan kompleks tak sesuai dengan spesifikasinya.
\”Diameternya sekitar 15 meter, sedangkan ukuran gorong-gorongnya hanya beberapa meter saja, kami hanyalah menjalankan kewajiban,\” jelas Nurman.
(Sumber : Kompas.com)
Baca berita
infoaskara.com
lainnya di
Google News
Ikuti saluran
TRIBUN BEKASI
di
WhatsApp
Artikel ini sudah dipublikasi di Kompas.com denganjudul \”
Jembatan di Perumahan Akan Diremob, Sejumlah Penduduk Tambun Utara Berpotensi Terputus dari Wilayah Lainnya