infoaskara.com
– Tahiyat pertama umumnya terdapat dalam pelaksanaan salat yang memiliki jumlah rakaat lebih dari dua. Sesekali, kita lupa melakukan tahiyat pertama dan langsung berdiri di rakaat ketiga.
Pada dasarnya, salam pertama tidak tergolong dalam rukun shalat. Namun demikian, melaksanakan salam pertama tetap diwajibkan untuk dilakukan. Salam pertama masuk ke dalam golongan sunnah muakkad atau sunnah yang sangat disarankan.
Tidak mengucapkan salam permulaan saat melakukan ibadah shalat masih dianggap sah. Tetapi, shalat tersebut menjadi kurang lengkap atau memiliki kekurangan lantaran tidak mengerjakannya.
Perbuatan ibadah yang dilakukan oleh anggota tubuh manusia, jika salat dijalankan tanpa melaksanakan tahiyat awal, seolah-olah manusia kehilangan tangannya atau kakinya akibat kelainan fisik. Tubuhnya pun akan terlihat tidak utuh.
Bagaimana cara mengatasi kesalahan saat melupakan salam awal agar sholat tetap diterima?
Apabila kita lupa melaksanakan tahiyat pertama dan langsung bangkit di rakaat ketiga, tetapi masih dalam keadaan ingin berdiri atau belum benar-benar berdiri lurus, lebih baik kita kembali duduk untuk mengerjakan tahiyat awal.
Namun, jika seseorang baru menyadari bahwa ia belum melaksanakan tahiyat awal setelah berada dalam keadaan berdiri tegak di rakaat ketiga, maka ia tidak boleh kembali duduk untuk mengerjakan tahiyat awal karena hal tersebut dapat mengganggu kesempurnaan sholat yang sedang dilakukan.
Seperti yang disebutkan dalam sebuah riwayat:
Jika salah seorang dari kalian bangun dari dua rakaat namun tidak menyelesaikan shalat sambil berdiri, maka ia harus duduk. Jika kemudian ia berhasil menyelesaikannya dalam posisi berdiri, maka janganlah ia duduk dan lakukan sujud sahwi.
Maksudnya, \”Jika salah seorang di antara kalian bangkit dari raka\’at yang kedua namun masih dalam keadaan tidak benar-benar lurus, maka duduklah (untuk mengucapkan salam pertama); tetapi jika sudah benar-benar berdiri dengan sempurna, maka jangan duduk lagi, lalu sujud dua kali sebagai tanda kesalahan.\” (HR Ibnu Majah)
Agar mencapai ke sempurnaan dalam shalat yang terganggu akibat lupa melakukaan tahiyat awal, maka harus dikerjakan sujud sahvi sebanyak dua kali. Sujud tersebut dilakukan beberapa saat sebelum menyampaikan salam di akhir ibadah sholat.
Berikut adalah doa sujud sahwih yang dikumandangkan sebanyak tiga kali dalam tiap sujud, guna mencapai kelengkapan ibadah salat apabila terlupakan tahiyat permulaan:
Maha suci Dia yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lalai.
Subhanallah yang tidak tidur dan tidak mengantuk.
Maknanya: \”Allah Yang Maha Tinggi, yang tidak pernah tertidur dan tidak pernah melupakan apa pun.\”