infoaskara.com
Pemerintah menegaskan bahwa importasi beras tidak akan dilakukan sampai akhir tahun 2025.
Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman mengatakan demikian ketika sedang berada di Palembang pada hari Jumat, sambil memastikan bahwa persediaan beras nasional dalam kondisi aman dan bahkan melebihi jumlah dari tahun lalu.
Ia mengatakan bahwa pasokan gabah saat ini telah mencapai kira-kira 4 juta ton, sementara pada tahun sebelumnya hanya sekitar 2 juta ton.
Dia menyampaikan bahwa hasil panen pada tahun 2025 diperkirakan mencapai antara 34 hingga 35 juta ton, artinya terjadi peningkatan sekitar 4 juta ton setara dengan beras jika dibandingkan dengan masa sebelumnya.
Peningkatan hasil produksi memberi manfaat baik kepada para petani, dengan perkiraan kenaikan penghasilan sebesar Rp 60 triliun.
Amran mengatakan pencapaian tersebut merupakan hasil dari perampingan regulasi, peningkatan sarana produksi, serta kelancaran dalam pembelian pupuk yang diusulkan oleh pemerintah.
Selain cadangan pangan dalam negeri yang terjaga, Indeks Harga Petani (IHP) mengalami peningkatan besar sebesar 123 persen, sehingga kemampuan pembelian para petani meningkat.
Dia memastikan pemerintah tetap melakukan pengawasan terhadap harga serta menjaga keseimbangan sehingga para petani tidak merugi meski terjadi perubahan di pasaran.
Di kawasan Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Perum Bulog menyatakan persediaan beras telah mencapai 99 ribu ton, yang cukup untuk menutupi keperluan selama enam bulan mendatang.