Pemukim Ilegal Israel Serbu Masjid Al-Aqsa Rayakan Tisha B\’Av

infoaskara.com.CO.ID, RAMALLAH — Kelompok penduduk liar Israel merencanakan untuk menginvasi area Kompleks Masjid Al-Aqsha di Yerusalem Timur pada hari Minggu (3 Agustus 2025). Mereka hadir guna merayakan Tisha B\’Av, yaitu tanggal duka yang terkait dengan hancurnya Bait Allah pertama dan kedua.

Menteri Luar Negeri Palestina mengkritik rencana kelompok pendudukan ilegal Israel untuk melakukan serbuan terhadap kawasan Al-Aqsha. Aksi ini dianggap sebagai tindakan yang bersifat provokatif serta menunjukkan komitmen negara Zionis dalam menjadikan Al-Aqsha sebagai target utama sambil meningkatkan penguasaannya atas tempat suci keempat bagi umat Muslim itu.

Palestin mengklaim bahwa Israel memanfaatkan upacara agama sebagai alat untuk mendorong ambisi kolonial dan perebutan wilayahnya. \”Perubahan status quo sejarah serta hukum terhadap tempat-tempat suci umat Islam dan Kristiani,\” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina pada hari Sabtu (2/8/2025), seperti dilansir oleh situs Anadolu Agency.

Menteri Luar Negeri Palestina meminta komunitas global untuk melakukan tindakan nyata dalam menjaga keselamatan penduduk Palestina. \”Terutama di Yerusalem serta tempat-tempat suci mereka,\” ujarnya.

Pemerintahan Yerusalem juga mengingatkan adanya risiko peningkatan konflik yang serius akibat rencana pengunjung ilegal Israel masuk ke kawasan Masjid Al-Aqsha. \”Ini bukan sekadar tindakan agama yang mandiri, tetapi merupakan bagian dari usaha sistematis untuk merusak status legal dan sejarah Al-Aqsa serta menerapkan otoritas Israel,\” katanya.

Pemerintahan Yerusalem mengkritik kelompok radikal yang tidak sah karena memicu serangan-serangan seperti ini tiap tahun. Perbuatan tersebut dengan jelas bertentangan dengan kekudusan masjid.

Beberapa minggu yang lalu, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, memberikan perintah kepada kepolisian agar mengizinkan penduduk tidak sah menyanyi dan berdansa di kawasan Masjid Al-Aqsha. Tindakan ini dinilai sebagai ajuran serta langkah provokatif.

Badan Wakaf Islam, yang bertanggung jawab atas pengelolaan Situs Al-Aqsha, mencatat kenaikan signifikan dalam pelanggaran sejak Ben-Gvir menjabat di akhir tahun 2022. Ben-Gvir terkenal sebagai tokoh dari kalangan ekstrem kanan Israel.

Setelah perang meletus di Jalur Gaza sejak bulan Oktober 2023, lebih dari 1.000 penduduk Palestina di wilayah Tepi Barat kehilangan nyawa mereka akibat serangan tentara serta para penjajah Ilegal Israel. Angka jumlah korban cedera di kalangan rakyat Palestina dalam jangka waktu tersebut telah mencapai 7.000 jiwa.

Konflik yang sedang berlangsung di Gaza saat ini masih belum memiliki penyelesaian. Serangan Israel dalam kurun waktu sekitar dua tahun terakhir telah menyebabkan kematian lebih dari 60 ribu penduduk Gaza. Mayoritas korban merupakan wanita dan anak-anak.

Scroll to Top