infoaskara.com
,
Jakarta
— Jaringan Perempuan untuk Negeri Peduli Pengasuhan (Jaga Pengasuhan) mempersembahkan acara pada perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day tahun 2025 yang diselenggarakan di depan gedung parlemen, Jakarta. Pada waktu sekitar pukul seperempat sampai dengan separuh jam kelima sore, Tempo mencatat ada dua wanita pekerja sedang menggeserkan stroller atau gerobak kecil bagi bayi tersebut.
Gina Sabrina, Sekjen PBHI (Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia), hadir dalam aksi May Day dengan membawa serta buah hati yang belum mencapai usia lima tahun. Nickname-nya, Monik, menyampaikan bahwa kedatangan dia di depan kantor wakil rakyat hari Kamis tersebut bertujuan mendorong penghargaan terhadap wanita karier. Menurutnya, ia tiba di tempat protes bersama kurang lebih seratus ibu pekerja lainnya mulai jam satu tengah hari.
Menurutnya, mengajak bayi ke acara perayaan Hari Internasional Buruh adalah bentuk protes simbolis. \”Tiap wanita setelah menyelesaikan masa cuti bersalin sering kali terjebak dalam dilema: apakah mereka harus kembali bekerja atau meninggalkannya,\” jelas Monik ketika ditemui di depan komplek MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, pada hari Kamis, 1 Mei 2025.
Dia menjelaskan bahwa jika tidak mau meninggalkan pekerjaaannya, seorang ibu yang bekerja harus memiliki dukungan yang kuat. Sebagai contoh, ini dapat mencakup penitipan anak atau pusat pengasuhan bayi. Menurutnya, biaya layanan penitipan anak di Jakarta rata-rata antara Rp 4,5 juta sampai Rp 6,5 juta. Angka tersebut cukup besar dan bahkan setara dengan gaji pokok para karyawan maupun Upah Minimum Regional Provinsi DKI Jakarta. Monik melanjutkan bahwa banyak wanita akhirnya memilih untuk keluar dari dunia kerja karena mereka merasa sulit untuk membayar pelayanan semacam itu. \”Itulah alasan utama kami mendesak pemenuhan hak-hak bagi kaum perempuan yang sedang bekerja. Diantaranya yaitu penyediaan daycare secara cuma-cuma,\” ungkapnya.
Monik juga menyebutkan bahwa Jaga Pengasuhan mendorong terpenuhinya hak-hak wanita, seperti contohnya cuti bersalin selama enam bulan serta adanya fasilitas tempat memerah susu. Menurutnya, para pekerja wanita memiliki tanggung jawab ganda. Mereka bukan hanya menjadi wanita tetapi juga menjalankan peran sebagai isteri, ibu, dan karyawan wanita. \”Agar semuanya dapat dijalani dengan lancar, diperlukan sistem pendukung yang efektif yang harus disediakan oleh pemerintah,\” ungkap Monik.
Berbagai kelompok masyarakat sipil menyelenggarakan unjuk rasa May Day di hadapan gedung DPR, Senayan, Jakarta pada tanggal 1 Mei 2025. Unjukrasa ini disponsori oleh Koalisi Pergerakan Buruh dan Rakyat (Gebrak). Semula direncanakan bahwa kegiatan ini bakal digelar di area Sudirman-Thamrin dengan perjalanan panjang yang bermula dari daerah Dukuh Atas sampai Istana Negara. Tetapi, tempat pelaksanaan acara itu kemudian dirubah atas sejumlah pertimbangan. Alasan utamanya adalah Presiden Prabowo Subianto juga merencanakan partisipasi dalam hari kerja internasional tersebut di wilayah Monas.
Ade Ridwan Yandwiputra
bersumbang dalam penyusunan makalah ini.